BANDUNG BARAT | MPNews – Kspolisian Daerah (Polda) Jawa Barat berhasil mengungkap sebuah pabrik pupuk palsu yang beroperasi di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (22/11).
Pabrik ini telah beroperasi sejak Juli 2023 dan memproduksi hingga 1260 ton pupuk palsu, yang sebagian besar telah beredar di wilayah Cianjur.
Yang mengejutkan, pupuk palsu ini ternyata terbuat dari semen. Tepung dolomit, bahan baku utama pembuatan semen, diolah dan dicampur dengan pewarna merah untuk lantai, lalu dibentuk menjadi bulatan kecil menyerupai pupuk NPK Phonska asli.
Pabrik ini telah beroperasi selama hampir dua tahun dan memproduksi pupuk palsu sebanyak 252 kali, dengan rata-rata 5 ton per hari. Pupuk-pupuk palsu ini dikemas dalam karung ukuran 50 kilogram dan dijual seharga Rp 40 ribu per karung di kawasan Cianjur dan sekitarnya.
Pemilik pabrik, berinisial MN, telah diamankan sebagai tersangka, sementara tiga pekerja pabrik berstatus saksi. Polisi telah menyita sejumlah barang bukti, termasuk 10 ton pupuk palsu siap edar dan 10 ton pupuk dalam bentuk bahan baku.
Kasus ini menunjukkan bahwa kejahatan pupuk palsu masih menjadi ancaman bagi para petani dan mengancam produktivitas pertanian di Jawa Barat. Pupuk palsu tidak hanya merugikan petani karena tidak memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, tetapi juga dapat merusak tanah dan lingkungan.
Polisi terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap jaringan peredaran pupuk palsu dan memastikan para pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli pupuk dan memastikan bahwa pupuk yang dibeli adalah asli.
Pengungkapan pabrik pupuk palsu di Cipatat ini merupakan bukti nyata bahwa kejahatan pupuk palsu masih menjadi masalah serius di Indonesia. Polisi dan pihak terkait perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk mencegah peredaran pupuk palsu dan melindungi para petani serta lingkungan.*
(Wanhendy)