KOTA CIMAHI Ι MPNews-Pemerintah Kota Cimahi bergerak cepat menangani dampak bencana alam hujan deras disertai angin kencang yang memporak-porandakan beberapa wilayah pada Sabtu (9/11/2024).
Arus lalu lintas di dalam kota sempat lumpuh pasca peristiwa yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit itu. Penyebab utamanya karena banyak pohon berukuran raksasa yang tumbang menutup badan jalan
Berdasarkan hasil assessment BPBD Kota Cimahi, ada 27 titik pohon tumbang. Sebagian di antaranya menutup akses di jalur arteri, seperti di Jalan Raya Baros, Jalan Raya Mahar Martanegara, Jalan Raya Sriwijaya, serta Jalan Pesantren.
Sementara untuk rumah yang terdampak hujan angin kemarin, BPBD Kota Cimahi mencatat ada sebanyak 131 rumah yang tersebar di beberapa kelurahan. Kondisinya rusak ringan hingga rusak berat.
“Kita sudah melakukan assessment, dari assessment ini nanti akan kita lihat seperti apa penanganan bantuan maupun untuk rehabilitasi pascabencana ini,” kata Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi saat ditemui, Minggu (10/11/2024).
Saat ini pihaknya menerjunkan personel BPBD, Pemadam Kebakaran, DLH, dan petugas lainnya untuk menangani material sisa pohon tumbang yang masih berserakan hingga mengganggu arus lalu lintas.
“Sekarang yang utama bagi kita adalah mengatasi pohon tumbang yang sangat mengganggu lalu lintas maupun juga keamanan, kenyamanan, dan fasilitas umum, lalu rumah, sekolah, dan sebagainya. Kemudian memberikan bantuan yang dibutuhkan sesegera mungkin. Seperti bantuan makanan ataupun mereka yang atapnya terganggu bisa dengan terpal dan sebagainya,” tutur dicky.
Pihaknya juga menyoroti soal gudang logistik tempat menyimpan surat- suara Pilkada Serentak yang turut terdampak hujan angin. Beruntung KPU Kota Cimahi sebagai penyelenggara sudah menangani dampaknya.
“Tadi saya tinjau ini (Gudang Logistik KPU Cimahi), Pak Gubernur Bey hadir juga karena ini bagian yang sangat strategis sehingga harus kita perhatikan. Sekarang tinggal menghitung hari menuju 27 November. Ini kan sifatnya force majeure, kejadian yang tak terduga yang tidak kita antisipasi dimana atap terbuka dan ada angin yang memasukkan air kedalam gudang ini,” terangnya.
Ribuan surat suara sempat kecipratan air, meskipun saat itu disimpan di dalam sampul dan ditutup oleh kardus. Setelah diinventarisir, hasilnya hanya sedikit yang direkomendasikan untuk diganti dengan surat suara yang baru.
“Tercatat 2 ribu surat suara kena air dan 20 kotak yang rusak juga, tapi dari apa yang dilakukan hari ini ternyata tinggal 194 yang kelihatannya membutuhkan rekomendasi Bawaslu apakah layak dipakai atau tidak, kalau tidak kita minta penggantian,” ujar Dicky.
“Saya perintahkan juga kepada KPU agar layout ruangan ini diperhatikan. Kan sekarang mulai hujan terus, jangan sampai nanti kejadiannya berulang. Saya pikir sudah ada tutupnya atau diatur ditempat yang aman, disamping itu juga bulog saya harap melakukan perbaikan ya,” imbuhnya.
Tak cuma itu, pihaknya juga kemudian mengecek kondisi korban yang terdampak bencana hujan angin kencang itu. Tercatat ada 12 orang yang mengalami luka ringan dan saat ini sudah mendapatkan penanganan medis.
“Tadi kita sempat cek juga ada korban luka ringan dibawa ke RSUD Cibabat. Kondisi 12 orang itu luka ringan,” kata Dicky.
Sementara soal status kebencanaan, Dicky mengatakan sesuai arahan Pj Gubernur Jawa Barat, saat ini semua daerah di Jawa Barat termasuk Kota Cimahi siaga darurat bencana hidrometeorologi.
“Status kita sama dengan provinsi, siaga darurat itu sampai bulan Mei ya kalau tidak salah. Artinya di situ adalah tindakan kesiapsiagaan dan pencegahan yang dominan kita lakukan,” pungkasnya.