KAB. BANDUNG | MPNews – Menteri Sosial RI, Saefullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono meninjau lokasi untuk lahan Kampus Politeteknik Kesejahteraan Sosial (POLTEKESOS) Di Kp Cipetir, Rt 03, RW 14, Desa Soreang, Kecamatan Soreang , kab. Bandung, Rabu (13/11/2024).
Poltekesos mempunyai lahan di wilayah. Soreang kurang lebih 15 hektar. Yang berada di wilayah Desa Soreang. Lahan tersebut sampai saat ini dalam pemanfaatannya sebagian dikelola masyarakat penggarap setempat, terutama dimanfaatkan dalam pertanian padi. Kedepan Direncanakan lahan tersebut akan dimanfaatkan untuk dijadikan bakal Kampus II POLTEKESOS dan Laboratorium Out Door bagi mahasiswa POLTEKESOS Bandung.
Kunjungan Mentri Sosial sendiri dalam rangka melihat sekaligus mendukung program pengembangan profesi ilmu pekerja sosial selain bertemu langsung dengan masyarakat petani penggarap di 3 kampung, yakni kp Cipetir, Kp. Bandawa dan Kp. Ciwaru.
Pada kesempatan tersebut Menteri Sosial, Saefullah Yusuf mengatakan, kemensos RI akan selalu memberikan dukungan untuk pembangunan POLTEKESOS di Soreang, Kab. Bandung.
Rencana pembangunan gedung sendiri patut di syukuri, karena menurutnya akan berimbas pada kebaikan yakni utusan pendidikan.
“Manusia punya rencana, namun sebaiknya manusia selalu bersyukur terhadap karunia-Nya.” Katanya.
Diungkapkan Saefullah Yusuf, Salah satu menjadi andalan untuk masa depan adalah pendidikan. Pendidikan POLTEKESOS adalah bagian dari pembekalan untuk bidang kemanusiaan dan akan menjadi tempat atau pusat pendidikan bagi anak – anak.
Ketika ditanya kapan pembangunan gedung POLTEKESOS tersebut dimulai?, Saefullah Yusuf belum bisa menyampaikan pastinya, namun direncanakan pembangunan akan di mulai tahun 2026 nanti termasuk penetapan untuk anggarannya.
Direktur POLTEKESOS Bandung, Suharma dalam laporannya menyampaikan, luas lahan untuk kampus 14, 9 ha. Pembeliannya mulai 2018, 2019 dan 2020 dengan total biaya Rp 120 miliar.
Adanya rencana pembangunan, dijelaskannya , karena tempat pelatihan harus beralih agar fasilitasnya lebih refsentatif. Gedung POLTEKESOS yang ada di Dago, Bandung hanya memiliki luas 3 ha. Sementara untuk standar pendidikan se syai ketentuan harus 10 ha.
Lebih lanjut Suharma menjelaskan, Selama belum berlangsung proses pembangunan, lahan tersebut dititipkan kepada masyarakat untuk digarap dan tidak di pungut biaya sepeserpun.
Suharma berharap, kedepan POLTEKESOS tidak hanya menjadi kiblat secara nasional, namun menjadi kiblatnya pendidikan di Asia.
Sementara petani penggarap penyampaikan ucapan terimaksihnya atas kebijakan yang telah diberikan dengan tidak memungut biaya apapun dari hasil penen padinya.
Pk Iyan, Warga Cipetir, Soreang kepada Mensos menyampaikan bahwa masyarakat akan sangat berterimakasih pembangunan dilakukan, sebab itu bisa bisa mendorong ekonomi masyarakat.
Namun, lanjutnya, meski sebagai penggarap sementara pihaknya atas nama masyarakat pihak POLTEKESOS dan menteri bisa mendorong dalam hal bantuan untuk pengembangan pertanian nya. Dalam hal ini bantuan baik bibit atau peralatan pertanian.
Kegiatan tersebut dihadiri, Sekjen dan Staf ahli Kementrian sosial RI, Camat soreang, Drs. Haris Taufiq, Perwakilan Danramil, Kuswandi H. M, Kapolsek Soreang, Ivan, Kades Soreang Hendra Wardana, Kades CinCin, H. Aceng Syuhud, masyarakat penerima manfaat POLTEKESOS, Desa Soreang serta unsur lainnya sesuai undangan. **(DA)