KAB. GARUT | MPNews -Desa Cimahi, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, kembali menjadi sorotan akibat kekurangan air bersih dan sarana pertanian yang memadai. Ribuan warga yang menggantungkan hidup pada pertanian tadah hujan mengeluhkan janji-janji para politikus yang tak kunjung terwujud.
“Desa ini kesusahan mendapatkan air bersih sejak zaman Belanda, Jepang, hingga sekarang,” ungkap seorang warga.
Kepala Desa Cimahi, Yoga Supriadi, membenarkan keluhan warga. Ia menjelaskan bahwa 20 hektar lahan pertanian tadah hujan di dua dusun belum terpenuhi kebutuhan air nya.
“Memang ada sumber mata air di Kampung Cibuntu, tetapi jaraknya jauh dan membutuhkan fasilitas pipanisasi berkualitas,” jelas Kades Yoga.
Kondisi ini semakin memprihatinkan karena Desa Cimahi hanya menjadi ajang janji manis bagi para politikus, tanpa ada realisasi yang nyata.
“Warga Desa Cimahi berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten,” tambah Kades Yoga. “Air bersih sangat penting untuk kebutuhan sehari-hari warga dan juga untuk meningkatkan produksi pangan,” pungkasnya.
Cerita warga Desa Cimahi mencerminkan kekecewaan terhadap janji-janji politik yang tak kunjung terwujud. Mereka mengingatkan pentingnya keterbukaan informasi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran dan program pemerintah untuk pembangunan desa. Semoga kisah ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk meningkatkan kepedulian dan bertindak nyata dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua.***
Tim Liputan khusus