KAB. BANDUNG | MPNews – Tim 9 Staf Kementerian Desa, pengembangan program Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Pangalengan pada Rabu 2 Oktober 2024.
Kunjungan ini difokuskan untuk melihat potensi dan pengembangan program untuk Kopi Gunung Malabar, diantaranya komoditas unggulan kopi daerah tersebut.
Tim 9 Staf Kemendes dalam kunjungan kerjanya selama 3 hari kedepan, mulai tanggal 2 hingga 5 hari di Pangalengan, mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Res Area Kopi Malabar di Desa Margamulya. Res Area ini dikelola oleh pengusaha kopi lokal, Haji Supriatnadinuri, yang merupakan tokoh penting dalam pengembangan Kopi Gunung Malabar.
Haji Supriatnadinuri juga menjelaskan secara detail kepada Tim 9 Staf Kemendes tentang tata kelola kopi Gunung Malabar, mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, pemupukan, masa panen, proses pengeringan, pengolahan, penggilingan, hingga siap disajikan. Kopi Malabar memiliki aroma wangi yang khas dan kualitas yang tinggi, sehingga berhasil memasuki pasaran nasional dan internasional, termasuk negara-negara Eropa.
Res Area Kopi Malabar di Desa Margamulya juga menawarkan pengalaman belajar tentang kopi dan agrowisata. Pengunjung dapat mempelajari proses penanaman, pengolahan, dan penyeduhan kopi Gunung Malabar.
menjelaskan sejarah panjang Kopi Gunung Malabar, yang ditanam di area bekas gunung api dengan ketinggian sekitar 1400 meter di atas permukaan laut. Kopi Arabika ini dulunya diekspor oleh Belanda, namun kini warga Indonesia sendiri yang mengukuhkan namanya di dunia.
Kopi Gunung Malabar telah menjadi ikon bagi Pangalengan, dengan banyak merek kopi yang menggunakan nama “Malabar” dalam produk mereka. Nama lokasi perkebunan kopi ini juga menjadi penting untuk memahami karakteristik dan rasa kopi.
Tim Kemendes juga mempelajari tata kelola kopi Gunung Malabar, mulai dari pembibitan hingga proses pengolahan dan penyajian. Kopi ini memiliki aroma wangi khas dan kualitas tinggi, sehingga berhasil menembus pasar nasional dan internasional, termasuk negara-negara Eropa.
Kunjungan ini menunjukkan potensi besar Kopi Gunung Malabar sebagai komoditas unggulan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Melalui pengembangan program dan dukungan dari Kemendes PDTT, Kopi Gunung Malabar diharapkan dapat semakin dikenal dan dihargai di pasar internasional.Tandasnya.
Dirilis: Wanhendy jurnalis MPN news
Sumber: Haji Supriatnadinuri, Pengelola kopi malabar Pangalengan