KAB. BANDUNG | MPNews – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung, Pemkab Bandung sudah melayani penerbitan 129.305 Nomor Induk Berusaha (NIB) per 17 September 2024 kepada para pelaku usaha di Kabupaten Bandung.
Hal ini diungkapkan Bupati Bandung Dadang Supriatna saat pelaksanaan Rembug Bedas ke-189 di Gedung Serbaguna Suka Laksana Desa Karyalaksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Selasa (17/9/2024).
“NIB per hari ini (17 September 2024) kita sudah mengeluarkan hampir 129.305 NIB selama 3 tahun 4 bulan kepemimpinan saya jadi Bupati Bandung,” kata Bupati Bandung dihadapan masyarakat dari berbagai unsur di desa tersebut.
Bupati Dadang mengatakan bahwa proses pembuatan NIB gratis alias tidak dipungut biaya. Masyarakat dari kalangan para pelaku usaha bisa mengurus sendiri dalam proses pembuatan NIB tersebut.
“Masyarakat bisa datang sendiri ke MPP (Mall Pelayanan Publik) di Soreang. Tapi ada juga petugas khusus datang ke sini (Rembug Bedas), ada pelayanan NIB gratis ke desa-desa saat pelaksanaan Rembug Bedas, masyarakat bisa mengurus sendiri pembuatan NIB. Pada saat itu juga langsung jadi, yang penting syaratnya ada KTP, nomor WhatsApp dan email pemohon penerbitan NIB dari DPMPTSP Kabupaten Bandung,” tutur Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.
Selain petugas khusus datang ke giat pelaksanaan Rembug Bedas maupun Bunga Desa, imbuh Bupati Dadang, ada juga petugas pendampingan penerbitan NIB dari DPMPTSP Kabupaten Bandung yang datang langsung ke desa-desa maupun kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bandung.
“Kita berharap kepada pemerintah desa dan kecamatan lebih gencar lagi dalam melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat. Jika ada kendala atau kesulitan di lapangan, bisa bekerjasama atau koordinasi dengan petugas DPMPTSP Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Kang DS pun terus memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kepada seorang ibu, selain sebagai ibu rumah tangga juga sebagai kepala rumah tangga. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, bisa gabung dalam kelompok usaha bersama maupun kelompok wanita tani.
Bagi masyarakat yang masih menganggur, bisa mengikuti pelatihan-pelatihan, baik itu pelatihan bahasa Jepang, Korea, tata rias, tata boga, perbengkelan, las, budidaya ikan, dan pelatihan lainnya. Pemerintah sudah menyiapkan, tinggal ada kemauan dari masyarakatnya. Bagi saya tidak ada istilah menganggur,” ujarnya.
Kang DS mengungkapkan setelah melewati proses pelatihan, masyarakat tak perlu bingung memikirkan modal usahanya. Karena pemerintah sudah menyiapkan program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sebesar Rp 70 miliar.
“Kenapa ada program ini? Kami tidak mau masyarakat Kabupaten Bandung terjerat bank emok dan pinjaman online (pinjol). Itu bahaya,” katanya.
Ia berharap masyarakat untuk memanfaatkan program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Pinjaman pertama Rp 2 juta. Jika berhasil, dinaikkan lagi pinjamannya Rp 5 juta, kemudian dinaikkan lagi sampai Rp 10 juta.
“Bisa perorangan, kelompok. Silahkan. Masyarakat bisa berdagang apa saja,” kata orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini.
Bupati Bedas pun mengungkapkan, warga yang menganggur dan kemudian mengikuti pelatihan, nantinya diberikan sertifikasi dari bidang keahlian tersebut. Nantinya disalurkan ke perusahaan yang sudah bekerjasama dengan pemerintah.
Ia mengatakan bahwa Pemkab Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan sering melaksanakan job fair dengan menyiapkan ratusan lowongan kerja yang siap ditempatkan di sejumlah perusahaan di Kabupaten Bandung.
“Job fair itu menyiapkan untuk 300 orang sampai 500 orang lowongan kerja, sampai 1000 orang. Kita sudah lakukan itu. Sehingga angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bandung, saat ini sudah menurun yang asalnya 8,52 persen, saat ini sudah menurun 6,32 persen. Artinya, program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan serta NIB ada manfaatnya,” jelasnya.
Ia menyebutkan, program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sudah mencapai 35.000 nasabah, yang anggarannya dititipkan di BPR Kerta Raharja dan Bank BJB.
“Pasca pandemi Covid-19, masyarakat tak punya modal. Bisa memanfaatkan program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Pemerintah sudah hadir untuk memberikan solusi. Dengan harapan masyarakat Kabupaten Bandung sejahtera,” ujarnya.**(DA)