KAB. BANDUNG | MPNews – Walimatussafar haji merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat di Indonesia sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Tradisi ini berupa acara tasyakuran yang dilakukan sebelum waktu keberangkatan haji.
Baca juga:
Bagaimana Asal Usul Gelar Haji di Indonesia? Begini Sejarah dan Maknanya
Apa Itu Walimatussafar Haji?
Walimatussafar haji diadakan sebelum melakukan perjalanan haji yang dimaksudkan sebagai acara syukuran sekaligus momen berpamitan jemaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Orang yang hendak menunaikan haji akan meminta dan memberi maaf dengan orang-orang terdekat.
Tradisi walimatussafar haji ini biasanya dihadiri oleh orang-orang terdekat dari yang akan berangkat haji, seperti dari keluarga, sahabat, hingga tetangga sekitar rumah.
Arti istilah Walimatussafar Haji
Dalam istilah ‘walimatussafar haji’, kata ‘walimatussafar’ sendiri terdiri dari dua kata dalam bahasa Arab, yakni *’walimah’ dan ‘saffar’. Menurut etimologi bahasa Arab, kata (وَلِيْمَةٌ) ‘walimah’ artinya adalah perjamuan, sementara kata (سَفَرٌ) ‘saffar’ artinya adalah perjalanan.
Sehingga ‘walimah safar’ atau ‘walimatussafar’ artinya perjamuan untuk keberangkatan atau kepergian (perjalanan).
Menurut Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah karya Agus Arifin, sebelumnya istilah walimatussafar sendiri tidak ditemukan dan tidak dikenal dalam literatur Islam.
Istilah ini baru muncul pada tahun 1970-an, dan lebih dikenal sebagai ‘selamatan’ atau ‘syukuran’, yang dimaksudkan bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci.
“Istilah walimatus safar, sebelum ini tidak ditemukan dan tidak dikenal dalam literatur Islam, ia muncul pada tahun 1970-an, itu pun dikenal di perkotaan.
Terkait dengan pelaksanaan selamatan atau syukuran karena akan melaksanakan ibadah haji,”
Seperti hal nya yang dilaksanakan oleh Dian Farid bersama istri, yang akan melaksanakan rukun Islam ke 5 yakni menunaikan ibadah haji ke tanah suci, mengundang semua tetangga teman kerabat. Yang bertempat di rumah kediaman nya kampung Batu Gajah Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin, pada Sabtu, 11/5/24.
Hadir dalam acara Walimatus Safar tersebut diantaranya Yang memberikan Tausiah yakni KH.Ahmad Busyiri Muslim, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Burdah. H.Ahmad Safari,S.Sy.Kepala Desa Jelegong. Binmas Desa Jelegong, Bhabinsa Desa Jelegong dan bersama Perangkat Desa Jelegong, Ustadz. Daniel serta bersama warga tetangga terdekat.
Akang mengatakan Pemberangkatan Haji untuk tahun 2022 ongkos naik, sampai tahun 2024 masih naik untuk pemberangkatan haji masih murah.
Dian Farid sendiri untuk pemberangkatan pada tanggal 8 Juni 2024. Melalui KBIH Al- Burdah sebanyak 270 orang yang akan berangkat pada tahun 2024. Ini adalah merupakan perjalanan ibadah haji yang sangat panjang dengan menunggu antrian 11 tahun, untuk kabupaten bandung pemberangkatan haji 2024 menunggu antrian 26 tahun.
Jaminan ibadah haji diantaranya di maafkan dosa,
Dalam hal tersebut musim haji tahun 2024, untuk pemberangkatan kloter pertama yakni tanggal 12 Mei 2024.* (Hida)