KAB. GARUT | MPNews – Bimtek Persiapan Kesiapsiagaan tanggap bencana skala lokal Desa, pemanpaatan penggunaan APAR dalam upaya tanggap bencana kebakaran di lingkungan Desa karangmulya tahun Anggaran 2023 telah dilaksanakan Senin 11 Desember 2023.
Kebakaran adalah salah satu jenis keadaan darurat yang berpotensi menjadi bencana, bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Ketenangan dan kewaspadaan dalam menghadapi kebakaran menjadi kunci untuk mengontrol dan mengantisipasi kebakaran agar tidak meluas.
Pelaksanaan bimtek Alat Pemadam Api Ringan atau disingkat APAR yang dilaksanakan di lapangan voli Motekar di desa Karangmulya kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, dihadiri para ketua RW, BPD, Kader PKK, Babinkantibmas, Babinsa. Kegiatan tersebut bertujuan mengedukasi warga agar mampu menangani apa bila terjadi musibah kebakaran di rumah atau lingkungan masyarakat dengan cara menanggulangi jika ada kebakaran menggunakan APAR, kegiatan tersebut langsung dibimbing oleh Purna Bakti Pemadam kota Bandung.
Saat di wawancara awak media, Sekdes Karang Mulya menyatakan, dengan adanya program ini sangat bermanfaat dan bagus bertujuan untuk memberikan ilmu mencegah terjadinya kebakaran karena yang namanya musibah tidak tahu kapan datangnya, kalaupun terjadi kebakaran minimal warga bisa menanggulanginya sebelum kebakaran besar melanda, karena sudah dibekali ilmu menjinakkan api melalui pelatihan.
“Kami sebagai pemerintah desa mempunyai kewajiban untuk melindungi warganya, dan tidak lupa untuk membekalinya, kami berikan ke setiap RW 1 apar. Di desa kami memiliki 18 RW jadi jumlah yang dibagikan sebanyak 18 tabung dan untuk di desa satu jadi 19 tabung dengan ukuran 6 kg untuk kedepanya mungkin akan bertambah lagi nanti akan di musyawarahkan lagi,” ungkapnya.
Wawan Sungkawa purna bakti pemadam kebakaran kota Bandung juga instruktur pemadam kebakaran dengan sedikit ilmu berbagi dengan masyarakat mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Menurut Wawan, di kabupaten Garut sudah mengelilingi 42 kecamatan untuk memaparkan memberikan sosialisasi edukasi maka dengan senang hati jika saja ilmu ini dipahami semua pihak, pasti takan mampu menangani apa bila terjadinya musibah kebakaran ungkapnya.*Agus Purnomo