Bupati Bandung : Target 1,5 tahun Kedepan Bisa Mencapai 35 Ribu Lahirnya Wirausahawan Baru
KAB. BANDUNG | MPNews – Pemerintah Kabupaten (Pemkab Bandung) menargetkan ‘lahirnya’ 35 ribu pengusaha atau wirausahawan baru. Berbagai program telah disiapkan Pemkab Bandung untuk mencapai target tersebut.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk mempercepat pencapaian target tersebut. Ia optimistis target 35 ribu wirausahawan baru tersebut dapat tercapai dalam waktu satu setengah tahun ke depan.
“Kita perlu lakukan percepatan supaya lahir para wirausahawan baru. Program banyak sekali kita siapkan. Anggarannya juga kita siapkan untuk membantu permodalan usaha masyarakat,” ujar Dadang Supriatna, saat kegiatan Rembug Bedas di Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kamis (5/10/2023).
Lahirnya puluhan ribu wirausahawan baru tersebut, diyakini Dadang Supriatna, dapat berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Sebab, selain meningkatkan daya beli, tumbuhnya wirausahawan baru juga dapat menyerap lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
Selama dua tahun lebih masa pemerintahan Bupati Dadang Supriatna, Pemkab Bandung telah berhasil ‘membidani’ lahirnya sekitar 20 ribu wirausahawan baru terutama wirausahawan mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Bandung.
Salah satunya yakni berkat keberhasilan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan yang digagas orang nomor satu di Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna.
“Alhamdulillah program dana bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program ini mampu melahirkan belasan ribu wirausahawan baru selama saya menjabat Bupati dua tahun lima bulan,” ungkap Bupati.
Melalui program dana bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan tersebut, kata Bupati, masyarakat dapat memperoleh bantuan pinjaman bergulir untuk menjalankan usaha sebesar Rp 2 juta per orang.
Dengan bantuan pinjaman dana bergulir tersebut, tak sedikit masyarakat yang tadinya menganggur dan tak memiliki usaha, kini dapat membuka usaha. Bahkan mayoritas dari mereka berhasil mengembangkan usahanya sehingga memiliki omset berlipat.
Melalui program dana bergulir ini, Pemkab Bandung telah menyalurkan dana bergulir kepada 13.360 penerima manfaat sepanjang tahun 2022.
“Gagasan dan inisiatif ini sukses menumbuhkan banyak wirausahawan baru dan membuat masyarakat terbebas dari pinjol dan bank emok,” ungkap Dadang Supriatna sambil tersenyum.
Pada tahun 2022, kata Kang DS, pihaknya menganggarkan anggaran sebesar Rp 40 miliar guna menyalurkan dana bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan tersebut. Dana tersebut ke masyarakat/debitur melalui Bank BJB dan Bank BPR Kerta Raharja Kabupaten Bandung.
Namun karena terbukti berhasil melahirkan ribuan wirausahawan baru dan sukses mengurangi angka pengangguran, Kang DS menambah kembali anggaran dana bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan tersebut menjadi Rp 70 miliar pada tahun 2023 ini.
“Berkat program bantuan dana bergulir ini salah satunya alhamdulillah angka pengangguran terus turun. Alhamdulillah hingga saat ini sudah lahir 20 ribu wirausahawan baru. Tinggal 15 ribuan lagi target kita,” ungkapnya.
Bahkan keberhasilan program unggulan dana bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan ini telah diakui secara nasional. Salah satunya Bupati Dadang Supriatna dinobatkan sebagai tokoh nasional yang dinilai berhasil mendorong perekonomian kerakyatan.
Program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang digagas Bupati Dadang Supriatna dinilai para akademisi dan profesional sebagai kebijakan inisiatif yang efektif mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil di Kabupaten Bandung.
Terbukti, selain banyak menumbuhkan wirausahawan baru, program ini juga dinilai sebagai solusi efektif bagi masyarakat agar terhindar dari maraknya pinjaman online (pinjol) dan rentenir alias bank emok. Selain itu berdasarkan data BPS, pendapatan dan daya beli masyarakat meningkat.
“Melalui program dana bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan ini, alhamdulillah saya menerima sekitar 13 penghargaan tingkat nasional. Artinya program ini dinilai sangat berhasil bahkan ikut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Kang DS seraya disambut tepuk tangan ratusan tokoh masyarakat yang hadir.
Selain itu, berbagai program yang disiapkan Pemkab Bandung seperti pelatihan-pelatihan keterampilan di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) disebut telah melahirkan ribuan wirausahawan baru secara merata di 31 kecamatan sekaligus mengurangi angka pengangguran secara signifikan.
“Alhamdulillah output program pelatihan yang kami siapkan hasilnya luar biasa. Banyak yang akhirnya buka usaha sendiri dan juga sebagian disalurkan ke perusahaan-perusahaan di dalam dan luar negeri terutama ke Jepang dan Korea,” kata Bupati.
Pemkab Bandung, kata dia, menyediakan berbagai program pelatihan bagi para lulusan SMA/SMK hingga para pemuda usia produktif seperti pelatihan las listrik, menjahit, tata boga, desain grafis, konveksi, digital printing, mebeuler, pengolahan hasil pertanian hingga pelatihan bahasa Jepang dan Korea.
“Jadi kalau ada pemuda atau masyarakat yang menganggur ini harus jadi pertanyaan. Ini males atau gimana? Karena program banyak sekali yang kita siapkan. Asal ada kemauan, harusnya tidak boleh ada yang menganggur,” ujarnya
“Mau buka usaha? Kita siapkan modalnya. Mau bekerja di perusahaan? Kita siapkan pelatihannya. Mau kerja ke luar negeri? Kita siapkan juga pelatihan bahasa dan keterampilannya. Jadi harusnya tidak boleh ada pemuda Kabupaten Bandung yang menganggur. Asal ada kemauan dan jangan gengsi,” tambah Bupati sambil tersenyum.** (DA)