KAB. BANDUNG | MPNews – Imbas gejala El Nino yang berimbas terhadap kemarau di wilayah Kab.Bandung masih berlangsung hingga saat ini. Keadaan tersebut berdampak pada hasil produksi pertanian. Salah satunya berimbas terhadap produksi dan ketersediaan pangan termasuk harganya.
Seperti halnya politik ekonomi, barangoangka akan memicu kenaikan yang signifikan akibat permainan. Begitupun pada komoditas beras yang yang ternyata mengalami kenaikan cukup signifikan.
Termasuk produksi pertanian lainnya diprediksi mengalami penurunan, keadaan tersebut akibat banyaknya lahan pertanian yang mengalami kekeringan di Kab. Bandung pada musim kemarau tahun 2023 ini
Menyikapi keadaan tersebut, ketika dimintai tanggapannya, Selasa (19/9/2023) di ruang rapat Komisi C.DPRD, anggota DPRD Kabupaten Bandung Toni Permana yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kab. Bandung mengatakan, para petani di Kab.Bandung yang mengalami kekeringan lahannya akibat kemarau panjang perlu turun tangan pemerintah dengan seger memberikan bantuan, baik untuk jangka pendek maupun jangka menengah.
Diungkapkan Toni Permana bahwa bantuan Jangka pendek semisal diadakan operasi pasar dengan menjual beras murah, sedangkan untuk jangka panjangnya, diharapkan pihak Bulog mempertegas dan membatasi para spekulan beras karena diindikasikan ada permainan pengusaha besar.
Di HKTI sendiri, menurutnya juga tergabung pengusaha beras kecil seolah menjerit karena tidak bisa menjual beras lagi, hal tersebut disebabkan dikuasai oleh pengusaha besar, seolah mereka memegang kendali dan menentukan harga berasnya.
Terkait musim kemarau yang berimbas kekeringan lahan , menurutnya juga sudah diprediksi sebelumnya akibat dampak alam el nino yang tidak bisa dihindari. “Antsipasinya pertama ya pemerintah harus hadir dalam persoalan ini dalam membantu petani khususnya, untuk meringankan beban para petani. Misalkan kalau kita di DPRD sudah memposkan anggaran tak terduga–bahwa el nino ini kita katagorikan sebagai bencana, jadi ada anggaran untuk bencana,” tuturnya
Pemerintah daerah, lanjutnya bisa mengeluarkan anggaran untuk petani.seperti untuk bantuan mesin air, pengeboran air dan bisa bekerjasama dengan PDAM untuk suplai air yang saat ini sudah berjalan, termasuk suplai air untuk air konsumsi atau pengairan bagi petani.
Saat ditanya berapa jumlah areal pertanian padi di Kab.Bandung pada musim kemarau di tahun 2023 ini, Lebihlanjut Toni Permana menjelaskan dari luas 21 ribu lahan tanaman pangan yang ada, luas dampak el Nino mencapai 2000 an atau sekira 10 persenan.
Untuk wilayah timur Kab Bandung, menurut pengamatannya terluas terjadi di Wilayah Kecamatan Rancaekek mencapai 647 hektar dan Kecamatan Solokanjeruk 212 hektar.
“Dampak kekeringan ini sesuai prediksi BMKG kemarau panjang bisa sampai awal tahun depan–kemungkinan luas terdampak kekeringan akan bertambah. “Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini bisa segera turun hujan,” jelas ketua Fraksi Nasdem tersebut.
Toni Permana pun meminta pemda Kab. Bandung dapat segera melakukan langkah cepat yakni dengan memberikan bantuan melalui pos anggaran dana bencana untuk membantu lara petani, baik untuk pengadaan pupuk, dukungan pengadaan air dan lain – lainnya . *(DA)