KAB. BANDUNG | MPNews – Gempa Bumi mengguncang wilayah Jawa Barat, Rabu (18/9/2024), pagi, sekitar Pk 09.57 WIB.
Gempa tersebut mengagetkan warga Jawa Barat, termasuk di Kab. Bandung.
Dari informasi di beberapa sumber, 2 kecamatan di Kab. Bandung yang terimbas yakni kecamatan Kertasari dan Pangalengan.
Saat memberikan keterangannya kepada MPNews, Rabu (18/9/2024) di pelataran Gedung DPRD Kab. Bandung, Soreang, Anggota DPRD Kab. Bandung , H. Yayat Hidayat merasa prihatin terhadap musibah gempa yang menyebabkan kerusakan material , baik rumah serta infrastruktur di Kab. Bandung. Dirinya merasa prihatin dan berbela sungka kepada masyarakat yang terdampak, terutama di wilayah Kertasari, Pacet dan sebagian Pangalengan.
“Mudah – mudahan mereka tabah dalam menghadapi cobaan ini. Ini adalah cobaan dari Allah SWT dan Allah pasti akan memberikan solusinya,” ucapnya.
H. Yayat Hidayat mengatakan, imbas dari gempa yang terjadi, DPRD dan Pemkab. Bandung akan mensuport.
“Kami sudah lakukan komunikasi dengan pihak terkait, baik BPBD termasuk dengan Pk Bupati sendiri,” katanya.
Bupati Bandung sendiri, dijelaskannya, sudah turun ke lapangan. Meninjau lokasi termasuk menyapa korban – korban gempa tersebut.
“Insya Allah dari DPRD dan pemerintahan akan membantu untuk mengevakuasi atau bantuan – bantuan yang sifatnya meringankan para korban gempa tersebut,” jelasnya.
Terkait berapa jumlah kerugian dan korban imbas gempa, H. Yayat pun menjelaskannya hari ini BPBD turun termasuk Bupati ke lapangan untuk melakukan evaluasi, agar bisa diketahui bentuk bantuannya seperti apa, nilai bantuan dan bentuknya seperti apa. Maka itu akan dikalkulasi dahulu.
“Bantuan itu dalam bentuk apa?, namun kami dan pemerintah kimitmen membantu untuk meringankan beban masyarakat yang terimbas gempa. Baik itu bidang kesehatannya maupun infrastrukturnya,” jelasnya.
Ketika ditanya data kerugian akibat rusaknya pemukiman warga, dengan tegas H. Yayat mengungkapkan, bahwa sampai saat ini belum mendapatkan informasi data, karena sampai saat ini masih dalam proses pendataan.
“Namun bila berbicara secara gamblang, kami kira sudah tersebar di beberapa media, terutama kerusakannya. Untuk data yang faktual tentu saja memerlukan waktu dan penelitian yang akurat,” ungkapnya.
Sampai saat ini pihak DPRD masih menunggu data informasi yang akurat, baik dari BPBD, pihak pemerintah Desa, baik RT RW setempat. Pihak DPRD juga ingin mengetahui berapa jumlah kerusakan dan bagaimana keadaannya. **(DA)