KAB. BANDUNG | MPNews – Bupati Bandung Dadang Supriatna sangat dekat dengan masyarakat. Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini membuka seluas-luasnya komunikasi dengan masyarakat, baik saat menyampaikan aspirasinya maupun harapannya.
Hal itu terlihat jelas pada pelaksanaan Rembug Bedas ke-157 di GOR Desa Patrolsari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, Jumat (6/9/2024). Giat Rembug Bedas yang diprakarsai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung itu usai melaksanakan rangkaian Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) di Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari sejak Kamis (5/9/2024) sore hingga Jumat pagi.
Mulai dari pelaksanaan pagelaran seni budaya wayang golek dengan Ki Dalang Dadan Sunandar Sunarya dari Putra Giri Harja Bandung, senam Bedas dan kegiataan lainnya.
Di hadapan ratusan masyarakat yang hadir di Desa Patrolsari, Bupati Dadang Supriatna didampingi Kepala DPMD Kabupaten Bandung Tata Irawan dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung lainnya mengungkapkan sejumlah program prioritas yang dapat meningkatkan kesejahteraan atau daya beli masyarakat, selain pendidikan dan kesehatan.
Bupati Bandung mengungkapkan bahwa kondisi hidup sehat bergantung pada kondisi rumah, termasuk lingkungan juga harus sehat.
“Ketersediaan air bersih juga sangat penting. Hidup sehat bergantung pada ketersediaan air bersih pula,” kata Bupati Bedas, saat memberikan edukasi kepada masyarakat.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna juga turut mempersilahkan kepada pemerintah desa dan masyarakat untuk memanfaatkan bantuan keuangan ke desa-desa sebaik-baiknya.
“Tetapi tetap harus melalui musdes (musyawarah desa),” katanya.
Kang DS pun mengajak masyarakat di pelosok desa untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Ada lima hal yang harus dipersiapkan, pertama peningkatan kualitas sumber daya manusia dan paham digitalisasi, kedua big data, ketiga riset and development, keempat institusi yang kuat, kelima mengelola keuangan (anggaran) dengan baik.
Berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan paham informasi dan teknologi itu, di antaranya para guru, bunda literasi dan pihak lainnya harus paham hal itu.
Kang DS juga mengucapkan terima kasih kepada Bunda Literasi Kabupaten Bandung yang sudah membentuk Bunda Literasi sampai tingkat RW, sehingga meraih Rekor MURI dengan terbentuknya 4.620 Bunda Literasi di Kabupaten Bandung.
[6/9 19.59] Dede Akmali: Menghadapi Indonesia Emas 2045, kayanya, big data juga penting. Melalui big data itu bisa diketahui berapa jumlah warga miskin, lulusan SD, SMP, SMA maupun lulusan perguruan tinggi. Melalui big data, angka pengangguran, juga bisa diketahui dan data sosial kemasyarakatan lainnya.
“Dengan big data itu bisa menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan memiliki big data, Pak Kades dan Pak RW tidak perlu bingung lagi, karena urusan data ada di big data,” kata Kang DS.
Dikatakannya, Pemkab Bandung saat ini sudah digitalisasi dalam pelayanan.
Kang DS juga membahas tentang riset and development. Ketika masyarakat berpikir ingin maju dan sejahtera, kata kuncinya buat kajian.
Terkait dengan institusi yang kuat, Kang DS menyebutkan, pemerintah desa harus kompak dan solid.
Ia pun mengungkapkan kondisi anak-anak atau para siswa TK, SD dan SMP di Kabupaten Bandung, saat ini sekitar 80 sudah bisa baca Al-Qur’an. Sebelumnya hanya 15 persen yang bisa baca Al-Qur’an, sebelum Kang DS dilantik Bupati Bandung.
Menyoal pengelolaan keuangan (anggaran) yang baik, katanya, sebab jika tak baik dalam pengelolaan uang rawan berurusan dengan APH (Aparat Penegak Hukum), baik Polri maupun Kejaksaan.
Bupati Bandung yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung turut merespon aspirasi warga yang mengharapkan pembangunan sumur bor di Desa Patrolsari. Ia berharap pembangunan sumur bor untuk segera dituntaskan, guna pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat di desa tersebut.
Juga menyikapi bantuan pertanian untuk merata, jangan hanya kelompok tani itu itu saja yang menerima bantuan alat mesin pertanian maupun hal lainnya.
Kang DS menyebutkan, bidang pertanian menjadi prioritas Pemkab Bandung. Hal itu pada tahun 2023, pemerintah sudah menggelontorkan hibah sebesar Rp 25 miliar untuk para petani. Tahun 2024 sebesar Rp 19 miliar, dan insya Allah tahun 2025 sebesar Rp 50 miliar.
“Setiap tahun akan dianggarkan hibah. Sebanyak 87.000 petani sudah diberikan BPJS Ketenagakerjaan. Yang jelas para petani jadi prioritas perhatian pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian,” tuturnya.
Kang DS juga mendorong ada pembangunan rumah komoditi di Kecamatan Arjasari, untuk menampung hasil pertanian.
Bupati juga terus mendorong para ketua RT dan RW, untuk mengajak ngobrol dengan warganya yang masih nganggur. Mengingat Pemkab Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan sudah menyiapkan berbagai pelatihan, mulai dari bahasa Jepang, Korea, tata boga, tata rias, komputer, budidaya ikan, las, dan pelatihan lainnya.
“Setelah pelatihan, jika masyarakat membutuhkan modal usaha, Pemkab Bandung sudah menyiapkan Rp 70 miliar untuk program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Kedepannya akan ditambah Rp 30 miliar, sehingga totalnya Rp 100 miliar,” jelasnya.
“Saya tak mau masyarakat Kabupaten Bandung terjebak bank emok. Program ini untuk memberantas bank emok, pemerintah wajib hadir di tengah tengah masyarakat. Jika bank emok, masih hadir di desa-desa untuk diusir. Bank emok itu bunganya 28 persen per bulan,” tuturnya.
Bupati juga sangat memperhatikan guru ngaji di Kabupaten Bandung, sehingga insentifnya disalurkan melalui Dinas Pendidikan dan BAZNAS Kabupaten Bandung.
“Guru ngaji yang belum menerima insentif, kemudian nanti bisa diusulkan oleh Pak Kades dan Pak Camat, nanti uang insentifnya dititipkan ke Pak Kades. Insentif guru ngaji yang dititipkan di Dinas Pendidikan dan BAZNAS tetap berjalan,” katanya.
Ia mengungkapkan anggaran bantuan keuangan desa capai Rp 435 miliar, mengalami kenaikan dari sebelumnya selama tiga tahun ia menjabat Bupati Bandung.
Lebih lanjut Kang DS mengutarakan saat awal kepemimpinan di Kabupaten Bandung, sebanyak 37.000 unit rutilahu (rumah tidak layak huni) dan penanganannya dianggarkan untuk 7.000 unit pertahun.
“Sampai saat ini sudah 22.000 rumah yang sudah ditangani melalui program rutilahu dan 15.000 unit lagi yang belum ditangani. Penanganan rutilahu akan dilanjutkan,” katanya.
Di akhir sambutannya, Kang DS mengajak masyarakat Kabupaten Bandung untuk mensukseskan Pilkada Serentak Nasional 27 November 2024. Yaitu untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, dan memilih kembali Bupati dan Wakil Bupati Bandung.
“Saat ini, menyisakan 2,5 bulan lagi. Titip kepada semua warga yang sudah memiliki hak pilih untuk datang ke TPS (tempat pemungutan suara), jangan sampai golput. Saya, insya Allah siap menjadi bupati kembali yang akan datang,” pungkasnya.**