KOTA CIMAHI Ι MPNews-Dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia (PID), Dinas Kesehatan Kota Cimahi menggelar serangkaian kegiatan mulai dari Sepekan Mengejar Imunisasi untuk bayi dan balita usia 0-59 bulan yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang diselenggarakan tanggal 22-28 April 2024 serentak di seluruh unit kesehatan Kota Cimahi.
“Seminar yang dihadiri oleh 120 orang perwakilan perangkat daerah, lintas sektor terkait dan masyarakat dilaksanakan di Aula Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Cimahi, Selasa (30/04/2024).
Penginputan hasil cakupan ke dalam Aplikasi Sehat Indonesiku (ASIK) pada dashboard ASIK tahun 2023, dan cakupan tahun 2024 s.d bulan Maret, serta seminar dengan tema “Review Penguatan Program Imunisasi Dasar Lengkap dan Universal Child Immunization”.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati menyampaikan bahwa seminar / talkshow ini merupakan tindak lanjut dalam upaya memutus penyebaran Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I), “Tujuan diselenggarakannya Pekan Imunisasi Dunia Tingkat Kota Cimahi ini adalah untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) dengan meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita,” terangnya.
Ia berharap dengan diselenggarakannya seminar ini peserta dapat memahami pentingnya manfaat pemberian imunisasi dalam memutus mata rantai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, serta dapat berperan aktif dalam menyosialisasikan dan dalam penyebaran informasi program imunisasi kepada masyarakat, terutama masyarakat di Kota Cimahi dan sekitarnya, ” Mulyati.
Dalam kesempatan ini secara simbolis penyerahan sertifikat imunisasi dasar lengkap dan imunisasi baduta lengkap oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi.
Dicky menyampaikan turunnya cakupan imunisasi tahun 2020- 2023 salah satunya disebabkan oleh pandemi COVID-19, hal ini menyebabkan kasus PD3I banyak bermunculan di beberapa wilayah kabupaten atau kota se-Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Barat.
“Terjadinya peningkatan kasus PD3I, dikarenakan akumulasi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap ini sangat berpotensi menyebabkan KLB PD3I,” ungkapnya.
Imunisasi merupakan upaya preventif atau pencegahan penyakit menular yang bertujuan untuk melindungi masyarakat, terutama usia anak dari penularan PD31. Selain itu, imunisasi dapat menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PD3I, yang angka kejadiannya masih cukup tinggi sehingga dapat mencegah munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia.
“Pemberian imunisasi lengkap rutin berguna untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit berbahaya. Dengan memberikan imunisasi sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya,” tambah Dicky.
Untuk mewujudkan cakupan imunisasi yang maksimal diperlukan upaya bersama dan dukungan dari seluruh lintas sektor terkait terutama penyebaran informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dalam program PID demi tercapainya cakupan program imunisasi dasar lengkap dan imunisasi rutin lengkap yang tinggi dan merata juga terbebas dari penyakit PD3I di Kota Cimahi.
“Mari kita bersama-sama melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular di wilayah Kota Cimahi ini agar masyarakat Kota Cimahi dan sekitarnya sehat dan menjadi manusia yang berkualitas dengan mensukseskan Pekan Imunisasi Dunia Tingkat Kota Cimahi,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini narasumber dari Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Dewi Ambarwati, MKM, selaku Kepala Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi menyampaikan materi mengenai ‘Strategi Penguatan Imunisasi Rutin Provinsi Jawa Barat’, serta narasumber dari Ikatan Dokter Spesialis Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Jawa Barat dr. Devi Andarwati, SpA dengan materi mengenai jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(arm/uly)*