KAB. BANDUNG | MPNews – Setiap H+Idul Fitri keluaga besar Muhammad Thayyib bin Thohir – Siti Zenab (1914-1979) selalu mengadakan silaturahmi (reuni). Tahun ini, 02 Syawal 2445 H, bertepatan dengan 11 April 2024 M, untuk yang ke 31 tahun, di gelar di salah satu kediaman anak Muhammad Thayyib di Sadu Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.
Sesepuh dari keluarg salah satu putra generasi pertama Muhammad Thayyib, Leman Sulaeman menuturkan, tujuan dari reuni ini untuk mempererat tali silaturahmi dengan dasar beberapa keterangan, bahwa barang siapa yang menyambungkan silaturahmi akan dipanjangkan umur dan jaminan surga.
Reuni diisi dengan tausiah, yang kali ini diisi oleh Ustad Awan Fatriswana, menyampaikan tentang keutamaan sikaturahmi dan kewajiban shalat yang meruoakan tihang agama, atau syarat diterimanya semua ibadah.
Tak Pernah Jeda Tiap H+ 1 Idul Fitri
Kemudian pemberian cindramata kadeudueh kepada putra Muhammad Thayyib yang masih ada, dilanjut dengan pembacaan silsilah keturunan Muhammad Thayyib.
Keluarga Muhamnad Thayyib dari generasi pertama sampai kini, terdiri dari anak, mantu, cucu dan bao sudah sekitar 500 orang.
Leman Sulaeman juga menyampaikan awal mula diadakanya reuni. Saat itu, dari pembicaaran dengan anak (generasi 1) Muhammad Thayyib yang saat itu 7 orang dari 8 anak Muhammad Thayyib. Maka reuni pun digelar untuk pertama kalinua tahun 1993.
Sampai kini, hanya satu kali tidak dilaksanakan yaitu saat pandemi. Tempat pelaksanaannya juga tidak berubah, selalu di Sadu Soreang. Pernah sekali di Banjaran, juga di salah satu anak Muhammad Thayyib. Tapi untuk selanjutnya terus di Sadu Soreang.
Muhammad Tahyyib (Siti Zenab) lahir tahun 1914 wafat tahun 1979. Bersaudara dengan Aki Ongeng, (Pasawahan Margahayu), Nini Iti (Pangarang Bandung), Nini Encuk ( Pasawahan Margahayu), Aki Anaj (Pasawahan Margahayu) Aki Ukri – Nini Iyam, (Sayati Lama Margahayu), Aki Asih – Nini Uki (Sayati Lama Margahayu) , Aki Emed – Nini Amah (Sayati Lama Margahayu).
Muhammad Thayyib punya anak Oen Eppendi (beristri: Imas Nana / Enah). (tinggal di Sayati Hilir Margahayu), Syahro- Iti (Sayati Margahayu), Dewi- Idir (Sadu – Soreang), Hasan Waroi’-Euis Juariah (Sayati Lama Margahayu), Entim- Oking (Sayati Lama Margahayu), Iya Wibisana -Yuyu S/Nani (Sayati Lama Margahayu), Sukanda- Sumiyati (Sayati Lama Margahayu), Syarif Hidayat- Iroh/ Susilawati (Sayati Lama Margahayu). *** Sopandi
