CIMAHI Ι MPNews –DISKOMINFO. Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi beserta Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkorperin) dan jajaran melakukan sidak pasar tradisional untuk memantau ketersediaan komoditas pangan pokok dan kestabilan harga jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Jumat (05/04).
Rombongan Pj Wali Kota Cimahi berkeliling untuk berdialog langsung dengan para pedagang di Pasar Antri terkait stok harga pangan pokok.
“Ada dua hal yang kami pastikan melalui sidak pasar yang dilakukan hari ini,” tutur Dicky
Ia menyampaikan tujuan dan hasil dari observasi yang telah dilakukannya di Pasar Antri. Dicky mengungkapkan selain untuk memantau ketersediaan stok komoditas pangan pokok, sidak pasar pun dilakukannya untuk memastikan keamanan pangan yang dijual di pasar.
“Hal pertama yang harus dipastikan adalah pengamanan pangan untuk melihat kualitas pangan, sehat atau tidak, jangan sampai pangan yang dijual di pasaran tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat. Alhamdulillah kita belum menemukan pangan yang tidak sehat terutama untuk komoditas sayuran, buah dan daging,” terang Dicky
Dicky menyebut masyarakat berhak mendapatkan pangan dengan kualitas yang baik di samping untuk menjamin kesehatan masyarakat selaku konsumen pasar. Ia meminta jajarannya untuk memastikan keamanan pangan secara berkelanjutan sampai hari H Lebaran.
“Lalu yang kedua kami pastikan adalah ketersediaan pangan di pasar. Bisa kita lihat bersama untuk stok pangan dari sisi supply tidak ada masalah, untuk beras sudah ada pasokan beras lokal karena sudah masa panen. Nah, untuk beras lokal ini ada variasi harga, meskipun ada penurunan namun masih bertahan di harga Rp15.000 – Rp16.000, belum kembali ke harga sebelumnya, hal ini terjadi karena permintaan masih tinggi sehingga pasokan harus terus ditambah,” sebut Dicky.
Hal tersebut menurut Dicky semakin menambah spirit dan motivasinya untuk terus melakukan Operasi Pasar Beras Murah (OPM), Bazar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM), khususnya untuk komoditas beras.
“Khusus Kota Cimahi beras SPHP akan kembali disediakan, tidak selalu melalui OPM dan GPM tetapi ketersediaan di kelurahan setiap akhir bulan di hari kamis,” ungkapnya.
“Melalui OPM dan GPM ini supply pangan dijaga dan didekatkan ke masyarakat untuk memotong ongkos distribusi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga yang terjangkau serta mudah untuk didapat,” tegas Dicky.
Untuk harga komoditas lainnya, Dicky menyampaikan harganya relatif masih stabil kecuali bawang, karena ada kendala panen di beberapa daerah penghasil bawang sehingga terjadi kenaikan harga.
“Daging ayam turun tadinya berada di harga Rp40.000 sekarang berada di angka Rp38.000-an, sedangkan untuk harga daging sapi sudah mengalami kenaikan dari Rp130.000 menjadi Rp140.000 per kilogramnya.”
Melalui Rapat Koordinasi Penanganan Inflasi, Dicky menyebut bahwa pemerintah sudah memastikan stok pangan jelang hari raya Idul Fitri aman karena pemerintah sudah menyediakan supply sedemikian rupa sehingga harga-harga tidak mengalami kenaikan secara signifikan. Ia pun berjanji akan terus memantau hingga setelah hari raya Idul Fitri agar stok tetap terjaga dan harga tidak melambung tinggi.
Kepala Disdagkorperin Kota Cimahi, Hella Haerani menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi pada para pedagang di pasar tradisonal Kota Cimahi agar para pedagang tidak menaikan harga pasar secara berlebihan.
Ia pun mengungkapkan bahwa kenaikan harga yang terjadi selain disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat, juga disebabkan oleh kenaikan harga dari supplier utama yakni pasar Induk, “Disdagkorperin telah melakukan sosialisasi melalui Paguyuban Pasar untuk memastikan harga pasar tetap stabil.
Untuk kenaikan harga ini juga terjadi tidak di semua komoditas, hanya di bahan-bahan pokok tertentu seperti gula pasir, daging sapi, cabai dan bawang yang memang mengalami gagal panen dari produsennya di Brebes,” terang Hella.
Hella menghimbau masyarakat untuk tidak berlebihan berbelanja dalam menyambut hari raya Idul Fitri, “Mudah-mudahan di masa libur Lebaran ini masyarakat dapat berbelanja dengan bijak dan membeli hanya yang diperlukan saja,” pungkasnya.
(arm/uly)