KAB. BANDUNG | MPNews – Rempug Bedas merupakan ajang silaturahmi sekaligus berdialog antara masyarakat dengan Bupati Bandung tentang kebijakan, program serta permasalahan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat.
Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna melaksanakan kegiatan Rembug Bedas ke-90 dan ke-91 di Aula Desa Ciluncat Kecamatan Cangkuang dan Desa Jatisari Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Rabu (13/3/2024).
Pelaksanaan Rembug Bedas kali ini merupakan kegiatan Rembug Bedas pertama di bulan Ramadhan tahun ini. Kegiatan Rembug Bedas ini sengaja dilaksanakan menjelang sore hari sekaligus menjadi ajang ngabuburit Bupati Bandung beserta rombongan.
Berbagai lapisan masyarakat mulai dari Ketua RT, Ketua RW, PKK, Posyandu, LPMD, Perangkat Desa, BPD, tokoh masyarakat, guru ngaji, tokoh pemuda, ormas maupun organisasi kepemudaan turut menyambut kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu.
Kepala Desa Ciluncat, H Dadan Dahyana mengatakan ia dan warga Desa Ciluncat sangat gembira dengan kehadiran Bupati Dadang Supriatna di desa mereka. Sejak lama, kata dia, warga menantikan kehadiran Bupati Bandung di Desa Ciluncat untuk menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung.
“Terima kasih Pak Bupati sudah hadir di Desa Ciluncat. Kami sangat berterima kasih atas berbagai programnya yang luar biasa dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kami,” ujar Dadan.
Dadan menyebut berbagai program seperti program pemberian insentif guru ngaji, RT/RW, linmas, kartu tani, hingga program pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan, betul-betul sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Saya membandingkan dari Bupati ke Bupati, baru Pak Dadang Supriatna yang perhatiannya sangat terasa oleh masyarakat. Kami mendoakan Pak Bupati agar kembali mendapat amanah masyarakat di 2024,” ujar Dadan yang juga mantan birokrat ini.
Pada kesempatan tersebut, sejumlah warga pun menyampaikan ungkapan terima kasih dan harapan-harapannya kepada Kang DS, sapaan akrab Bupati Dadang Supriatna. Ada pula yang mengeluhkan soal minimnya fasilitas sekolah, yang langsung direspon Bupati dengan memberikan bantuan CSR.
“Program-program Pak Bupati sangat terasa manfaatnya oleh kami. Karaos pisan. Kami berharap program-program yang berpihak kepada masyarakat ini dilanjutkan. Semoga Pak Bupati terpilih kembali di Pilkada 2024,” ujar tokoh masyarakat Ciluncat, Ustadz Aye.
Sementara itu, di Desa Jatisari Kutawaringin, seorang warga bernama Hamdan turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Rembug Bedas tersebut.
“Pelaksanaan Rembug Bedas ini sangat luar biasa, karena para pejabat turun langsung ke lapangan untuk mensosialisasikan program-program Pak Bupati Bandung. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat umum,” katanya.
Pada kesempatan itu, Hamdan turut bertanya kepada Bupati Bandung terkait program insentif guru ngaji, karena masih ada guru ngaji di Desa Jatisari yang belum mendapatkan program tersebut. Ia mempertanyakan regulasi dan persyaratan yang mendapatkan program insentif guru ngaji.
Rudi, warga Desa Jatisari lainnya, mengungkapkan bahwa program unggulan atau program prioritas Bupati Bandung, khususnya program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, karena masih ada warga yang belum tahu.
Agus Hendrayana, Ketua RW di Desa Jatisari, menginformasikan kondisi jalan rusak di Desa Jatisari.
“Saya minta kepada pemerintah untuk mendahulukan perbaikan jalan desa di Desa Jatisari,” katanya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung merespon apa yang menjadi pertanyaan dan harapan masyarakat tersebut. Di antaranya berkaitan dengan harapkan masyarakat untuk perbaikan jalan di Desa Jatisari. Di Desa Jatisari sepanjang 4 km masih rusak, dan diharapkan bisa diperbaiki secara bertahap.
“Kumaha caranya, jalan harus diperbaiki. Minimal bisa diperbaiki secara bertahap sepanjang 1 sampai 2,5 km dulu,” katanya.
Terkait dengan pertanyaan warga tentang insentif guru ngaji, Bupati Bandung mengatakan bahwa Pemkab Bandung sudah menyiapkan kuota untuk 17.000 guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar.
“Kriteria guru ngaji ini, yaitu memiliki kemampuan dan tidak terikat pendidikan formal. Mendapatkan insentif Rp 350.000/bulan, dan kartu BPJS Kesehatan untuk empat orang anggota keluarga. Disaat guru ngaji meninggal dunia, keluarganya mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta. Itu manfaatnya BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, mengungkapkan Pemkab Bandung sudah menerima 305 penghargaan selama 2 tahun 10 bulan dirinya menjadi Bupati Bandung.
Kang DS pun turut menjelaskan tentang pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, sebagaimana yang diungkapkan warga. Tujuannya, untuk memberantas bank emok.
“Bank emok ini merusak karakter masyarakat karena bunganya 28 persen per bulan. Kalau ini dibiarkan bahaya bagi masyarakat,” katanya.
Kang DS mengatakan, program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kang DS mengatakan, bahwa Pemkab Bandung memprogramkan 88.000 petani di Kabupaten Bandung untuk mendapatkan hibah. Sebelumnya, Pemkab Bandung sudah mengelontorkan anggaran hibah Rp 25 miliar untuk 50.000 petani, dan sisanya 33.000 petani lagi akan mendapatkan program hibah secara bertahap.
“Diharapkan kedepannya bisa dianggarkan lagi sebesar Rp 40 miliar untuk pemberian hibah kepada 88.000 petani di Kabupaten Bandung,” katanya.
“Kami atas nama pemerintah Kabupaten Bandung mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Bandung,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jatisari H. Dayat Hidayat mengucapkan selamat datang kepada Bupati Bandung dan rombongan. Ia pun mengapresiasi Desa Jatisari mendapatkan kesempatan melaksanakan Rembug Bedas.**(DA)