JAKARTA Ι MPNews-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bandung Achmad Nugraha. DH, menutup acara Workshop Wartawan di Lingkungan Pemkot Kota Bandung, bertempat di Hotel Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
Dalam kesempatanya Achmad atau sering disapa “Kang Memet” mengungkapkan kekecewaannya atas penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bahkan, sebagai bentuk kekecewaannya, pimpinan DPRD Kota Bandung ini menyebut Pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi lima tahunan yang paling ‘bar-bar’.
Menurut Memet, pada Pemilu 2024 banyak terjadi kecurangan dan pelanggaran. Namun sayangnya, pelanggaran dan kecurangan yang begitu kentara itu terkesan dibiarkan, baik oleh penyelenggara maupun pengawas Pemilu.
“Menurutnya Pemilu Tahun 2024 yang paling bar-bar. Banyak kecurangan dan pelanggaran yang terjadi,” kata Memet, yang merupakan politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan nada sedikit tinggi.
Dikatakan Memet, karena masifnya kecurangan dan pelanggaran, ia yang kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif periode 2024-2029 dari Dapil 3 Kota Bandung, merasakan banyak kehilangan suara pemilih.
“Salah satu bukti telah terjadinya kecurangan atau pelanggaran pada Pemilu 2024, adalah adanya money politic (politik uang) dan pembagian bantuan sosial berupa minyak goreng kepada warga menjelang hari pencoblosan”tuturnya.
“Diawali dengan pembagian minyak gratis. Dan untung saja masyarakat Bandung, tidak tergelincir karena “licin.dengan sedikit menyindir kepada warga penerima manfaat dari politik uang.tutur Memet
Masifnya kecurangan dan pelanggaran yang terjadi pada Pemilu 2024, seolah dibiarkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dan sangat disayangkan, disaat banyaknya terjadi kecurangan dan pelanggaran Pemilu, para wartawan tidak banyak bersikap atau ikut memberitakan perihal kecurangan dan pelanggaran tersebut.
Bahwa netralitas pers emang perlu karena merupakan edukasi sehingga bisa sinkronisasi, peran sertanya dapat dijadikan tingkat pengendalian publik dan harus dikawal dan diketahui jelas tentang betapa buruknya penyelenggaraan Pemilu 2024 ini dibanding pemilu-pemilu sebelumnya.”terangnya.
Kegiatan workshop wartawan digelar oleh Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Kota Bandung bekerjasama dengan Universitas Respati Indonesia (Urindo) Jakarta.
digelar selama 3 hari dengan mengambil tema “Netralitas Pers Dalam Menghadapi Pemilihan Kepada Daerah Tahun 2024”.
Workshop wartawan dibuka oleh Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan dan menghadirkan pembicara Rektor Urindo Prof Tri Budi W Rahardjo dan Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Erwin Senjaya, Politisi Dr. Akbar Faizal M.Si
dan Praktisi Media Massa, Pitoyo.
(arm)*