H. Yosef Nugraha minta Insan Pers bisa memposisikan sebagai pilar ke 4 Demokrasi
KAB. BANDUNG | MPNews -Dipenghujung tahun 2023, pemkab Bandung melalui Diskominfo melakukan kegiatan “Ngawangkong Bari Ngabedaskeun”, Jumat (29/12/2023) di Halaman Kantor Diskominfo, Pemda Kab Bandung.
kegiatan tersebut bertujuan menjalin silaturahmi dengan insan Pers serta penyampaian program pembangunan yang telah dilakukan di sepanjang tahun 2023 sekaligus riset untuk di tahun 2024 nanti.
Tahun 2023 tentunya menjadi Hailet. Namun pertanyaannya , apa yang telah dilakukan Pemkab Bandung dalam membangun daerahnya?.
Kadiskominfo H. Yosef Nugraha, saat menjadi narasumber mengucapkan, terimakasih kepada insan pers atas kerjasama yang telah dibangun, meski boleh dikatakan dengan waktu yang singkat.
Hampir seluruh sektor mengalami peningkatan, IPM, Inflasi berhasil dengan bonus kinerja dari pemerintah pusat.
Selain prestasi penghargaan dengan jumlah 275 selama 2 tahun.
Namun dibalik itu masih banyak yang harus di evaluasi. “Kami mengajak insan Pers untuk sama – sama membangun sinergi, Pers merupakan pilar ke 4 Demokrasi. Jadi Harus dipahami untuk mampu bersinergi. Meski bidang berbeda, namun tujuannya untuk membangun Kabupaten Bandung,” ucap Yosef.
Menyoroti tahun 2024 nanti, resolusi yang disampaikan Bupati Bandung, khususnya pada rakor terakhir. Ada 5 yaitu, SDM yang memahami IT, Fit Data, agar lebih efektif dan efisien, Riset and Developmen, yakni agar kepentingan masyarakat tercapai sesuai kebutuhan masyarakat, penguatan Kelembagaan.
Kelembagaan saat ini harus di koreksi berdasarkan kebutuhan masyarakat. Jadi harus diriset dan dilaksanakan. Sehingga eksistensi dinas terasa. Pengelolaan anggaran, agar efektif dalam belanja agar tepat sasaran, Rp 7,2 triliun PAD Kab. Bandung saat ini.
Raihan penghargaan Kab. Bandung salah satu pendorongnya adanya peran Pers.
Terkait Kabupaten Bandung mendapatkan dana bagi hasil, Rp 18 Milyar, namun dianggap kecil untuk 48 desa. H. Yosef menanggapinya, bahwa pada lingkungan industri ternyata masih ada yang belum tersentuh listrik.
“Namun tiap desa tersebut menyampaikan pengajuannya melalui proposal,” tegasnya.
Dijelaskan Yosef untuk tahun depan untuk dana bagi Hasil Panas bumi ada peningkatan sekitar Rp 30 milyar.
Hal lain yang muncul untuk refleksi tahun 2023, yakni terkait permasalahan lingkungan, yakni masalah sampah.
Pada resolusi 2024 diminta agar diprioritaskan oleh Pemkab. Bandung dengan beberapa upayanya.
H. Yosef pun menanggapinya, persoalan sampah sampai saat ini masih tergantung eksistensi TPA. Ditambah kesadaran masyarakat. baik individu maupun kelompok harus ditingkatkan kesadarannya dalam memanajemen sampah.
Untuk mereduksi masyarakat, lanjut Yosef, sudah dapat lakukan sosialisasi dan edukasi, seperti bagaimana penanganan sampah organik dan An Organik. Selain membentuk tenaga Kader Bedas bersih sampah.
“Namun semua itu butuh kesadaran, kami minta Pers juga bisa membantu dengan edukasinya kepada masyarakat, karena masalah sampah masih krusial di Kab Bandung,” ungkapnya.
Sementara program Bedas Ngaleuweung, sejauhmana efektifitas programnya, bagaimana parameternya? Bagaimana pengelolaan Karbonnya? Termasuk dalam mengatasi lahan hutannya.
Keadaan hutan di Kab Bandung akan sangat berpengaruh terhadap DAM di Jawa Barat.
Terhadap pertanyaan tersebut, H. Yosef menjelaskan, terkait lingkungan perlu jangka waktu yang cukup. Belum tentu menanam pohon bisa langsung jadi juga. Berdasarkan hasil pengamatan pihak terkait, faktanya kualitas udara kabupaten Bandung berada di level yang sangat baik.
DLH Kab Bandung sudah melakukan kolaborasi, “Saya bisa memahami lingkungan melalui peta, namun kualitas lahan tidak mengetahui,” Imbuhnya.
Menurutnya, Bedas Ngaleuweung merupakan instrumen untuk masyarakat memahami lingkungan. Pemerintah harus hadir dengan segala caranya.
Sementara bisnisnya, itu merupakan kewenangan pusat. Pemkab Bandung hanya menghitung dan mendata berapa jumlah pohon yang tumbuh yang ditanam.
“Bila ada kekurangan pada ketepatan penanaman mohon koreksinya. Tidak diharapkan melakukan langkah tindakan yang berujung keruksakan mengatas namakan pembangunan. Namun kami butuh masukan – masukan untuk kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan lingkungan yang baik,” tuturnya.
Pada program bantuan sepanjang tahun 2023, Lebihlanjut H. Yosep mengungkapkan perlu sinergitas, koordinasi yang lebih baik antara Dinas dengan pihak daerah, baik kecamatan, desa/kelurahan atau pihak penerima bantuan agar tepat sasaran.
“Kami mengakui hal tersebut perlu diperbaiki, terutama dalam sinergitas dan Koordinasinya,” ungkapnya.
Begitupun program bantuan Dana Bergulir yang merupakan program luar biasa. Namun dana sebesar Rp 70 milyar masih dianggap kecil. Sebab banyak yang membutuhkannya. Inginnya Bupati Bandung tahun depan bisa menambah dananya.
Diungkapkan H. Yosef, masyarakat menerima manfaat di dampingi Diskop UKM. Namun harus diingat masyarakat peminjam harus bersih dari permasalahan Bank. Dana yang diterima juga harus benar – benar dimanfaatkan dan perkembangannya dipantau. Bisa jadi bila berhasil volumenya akan ditingkatkan.
“Harus diingat dikeluarkannya program dana bergulir yakni untuk menanggulangi merebaknya bank emok,” ungkapnya.
Di akhir acara, H. Yosef mengharapkan Pers harus bisa memantapkan eksistensinya sebagai pilar ke 4 Demokrasi. Sebab di tahun 2024 ada program kerjasama. Salah satu keinginan di tahun 2024 nanti adalah tetap menjalin kerjasama dengan pihak insan Pers dengan model yang lebih baik lagi. * (DA)