Dr. HM. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si : MUI Keberadaannya sangat Strategis dalam Mendukung Pembangunan Pemerintah
KAB. BANDUNG | MPNews – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung melakukan pembaharuan dengan merekrut anggota kepengurusannya masa Hidmat 2022 – 2028. Tema yang diusung pada pelantikan dan Pengukuhan yakni “Optimalisasi Sinergitas Ulama dan Umaro Untuk Kabupaten Bandung Yang Bedas”.
Keseluruhan anggota yang direkrut sebanyak 125 orang meliputi Bidang Infokom, Bidang Organisasi dan Kaderisasi, Bidang Seni dan Budaya, Bidang Fatwa, Bidang Ukuwah Islamiyah, Bidang Dakwah, Bidang Pemberdayaan perempuan, Bidang ekonomi, Bidang Hubungan antar Lembaga, Bidang Hukum dan Perundang – Undangan, Bidang Litbang dan Bidang Kerukunan Umat Beragama.
Pelantikan anggota kepengurusan baru MUI tersebut berlangsung Kamis (24/8/2023) di Gedung Moh. Toha, Pemda Kab.Bandung, Soreang.
Hadir Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si, Ketua Umum MUI Jawa Barat, Prof. Dr. KH. Rahmat Syafe’i, Sekum MUI Jabar, KH. Rafani Akhyar, Ketua DPRD Kab Bandung, H. Sugianto, S.Ag, Kepala Kemenag Kab. Bandung H. Cece Hidayat. Ketua Umum MUI Kab Bandung, KH. Yayan Hasuna Hudaya, Para ketua MUI Kecamatan se Kab. Bandung, dan para Pejabat Pemkab Bandung.
Bupati Bandung Dr. HM Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si dalam sambutannya menyampaikan atas nama pribadi dan Pemkab Bandung mengucapkan selamat kepada pengurus baru, dengan harapan bisa bekerja dengan baik untuk kemajuan umat sekaligus mendukung program pembangunan Kab. Bansung dalam bidang keagamaan.
Dadang Supriatna mengatakan, keberadaan MUI kab. Bandung sangat strategis dan penting dengan program kerjanya. Mendukung visi Misi Bedas menuju masyarakat yang Baidatun Warofun Gofur.
Dadang Supriatna juga mengatakan, Tahun 2023, Pemkab Bandung telah menghibahkan bantuan sebesar Rp 12,7 milyar untuk pembangunan madrasah Ibtidaiyah. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pada peningkatan rata – rata lama sekolah di kab. Bandung. Selain itu Raperda LGBT saat ini sedang di bahas oleh DPRD menuju Peraturan Daerah (Perda).
Para pengurus baru diharapkannya dapat bekerja, edukatif, dinamis yakni selalu stabil dalam organisasi serta toleran.
Menurut Dadang Supriatna, dalam rangka mewujudkan visi dan Misi MUI, perlu peran kebersamaan ,baik tingkat pusat maupun sampai tingkat desa. Kinerja MUI juga menentukan kehidupan masyarakat, ulama dan umaro harus bergandengan, saling mengisi kekurangan sehingga kompak, seperti halnya mendorong peningkatan ekonomi umat dan masyarakat.
Dadang Supriatna berharap pada Raker intern MUI bisa mengadop untuk RPJMD Kab Bandung. Selain itu Ulama juga diharapkan harus menjadi corong dalam mendukung pemilu 2024 sekaligus kondusifitasnya.
kepala Kemenag Kab Bandung, H. Cece Hidayat menyampaikan, bahwa makom MUI dinilai lebih tinggi, meski tidak digaji tapi banyak yang berminat menjadi pengurus dan anggotanya. Atas nama kantor Kemenag mengucapkan selamat bekerja kepada pengurus dan anggota MUI Kab. Bandung. semoga keberkahan dan kesejahteraan, arahan para ulama, insya allah baisadun warifun gofur.
Dikatakannya, MUI dalam kiprahnya merupakan bagian program pembangunan dan kekuatan besar. peran fungsinya sangat bersentuhan dengan 7 program prioritas Kemenag. bisa menghasilkan produk fatwa.
MUI lanjut Cece, menjadi bagian motor kebangkitan ekonomi kuat, mendorong UMKM, dan yang lebih penting MUI adalah mitra pemerintah untuk memberikan kenyamanan masyarakat dengan hubungan umat beragama.
Dengan tegas Cece menyatakan bahwa Kemenag akan mendukung gagasan – gagasan baru MUI Kab.Bandung sebagai bentuk keselarasan dalam meningkatkan sekaligus mendorong pembangunan.
Sementara Ketua MUI Jabar, KH. Rahmat Syafe’i mengatakan, MUI dan Pemerintah tidak bisa dipisahkan, karena tugasnya mengayomi masyarakat, mengayomi umat Islam dan antar beragama.
Menurutnya MUI merupakan wadah musyawarah ulama, cendikiawan dan Tokoh masyarakat untuk membangun ukhuwah islamiyah. Merupakan wakil komunikasi dengan agama – agama lainnya.
Dirinya menjelaskan, MUI mempunyai fungsi sebagai pemberi fatwa. memberikan dorongan secara spiritual sebagai penyambung dakwah para Nabi sekaligus melaksanakan dakwah itu sendiri secara haknya
Sementara Ketua MUI Kab Bandung, KH. Yayan Hasuna Hudaya, M.MPd. mengatakan, jargon MUI tidak dimana – mana, tapi orangnya dimana – mana inilah yang menjadi kekuatan MUI.
Yayan Hasuna Hudaya pun mengapresiasi kepada pengurus dengan jumlah 125 yang terbagi pada 12 bidang mau berkontribusi meski tidak mendapat gajih.
Untuk kegiatan yang baru di MUI Kab.Bandung dikatakannya ada bantuan dari Bupati Bandung
Menurut KH. Yayan Hasuna Hudaya MUI adalah tempat ladang amal umat. Dengan keringat, tenaga dan biaya, dapat membina umat menjadi amal soleh, satu program dan satu tanda tangan. “Silahkan tuangkan ide di masing – masing bidang”. Tuturnya.
Dirinya juga berharap para anggota bisa berkontribusi, bisa bekerja sesuai bidangnya masing – masing sehingga program berjalan. Bekerja dengan kuat untuk mengimbangi ulama dan Umaro, dalam arti harus sinkron. “Kami berharap kepada para pengurus dan anggota bisa bekerja dengan ihlas,” pungkasnya. *(DA)