KAB. BANDUNG | MPNews – Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna menerima curhatan dari aparatur Desa Lamajang dan sejumlah warga yang hadir pada pelaksanaan Rembug Bedas (riungan sareng masyarakat Kabupaten Bandung Bedas) di Aula Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Jumat (9/6/2023).
Bupati Bandung pun langsung merespon apa yang menjadi curhatan aparatur desa setempat dan warga lainnya di hadapan para kepala dinas di lingkungan Pemkab Bandung yang hadir kala itu. Di antaranya, aparatur desa menyampaikan harapannya terkait perbaikan jalan yang rusak di Desa Lamajang, kemudahan mendapatkan pupuk untuk pertanian, insentif kader PKK, perbaikan Aula Desa Lamajang, pemekaran Desa Lamajang, dan aspirasi lainnya.
Terkait dengan aspirasi aparatur desa dan warga tersebut, Bupati Bandung mengungkapkan adanya jalan yang rusak di Desa Lamajang untuk segera dilakukan perbaikan dan pemeliharaan dengan cara tutup lobang.
“Saya pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Lamajang, bisa bersilaturahmi dengan masyarakat melalui kegiatan Rembug Bedas,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Bandung mengungkapkan 13 program prioritasnya, diantaranya insentif guru ngaji, pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, kartu tani dan program prioritas lainnya. “Uang insentif itu di antaranya untuk insentif anggota Linmas, RT, RW. Insentif guru ngaji berikut BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Dadang juga turut mengungkapkan jumlah petani sebanyak 142.000 orang di Kabupaten Bandung, di antaranya 50.000 petani mendapatkan bantuan dengan anggaran hibah sebesar Rp 25 miliar.
“Nanti sisanya pada APBD Perubahan 2023 dan APBD 2024 mendatang,” katanya.
Ia mengatakan pemberian hibah ini, di antaranya untuk kebutuhan pupuk karena Pemerintah terus mendorong penyediaan pupuk untuk para petani. Pemerintah pusat pun memproduksi pupuk mencapai 500 juta ton, untuk kebutuhan para petani di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Bandung, kata Dadang, mulai tahun 2023 ini, memberikan pelayanan pajak gratis kepada para petani pemilik lahan pertanian abadi yang diperkuat dengan Perdes (Peraturan Desa).
“Mulai tahun 2023, lahan pertanian abadi tak dipungut pajak pada setiap tahunnya,” katanya.
Dadang mengatakan lahan abadi boleh diperjualbelikan, tetapi tidak boleh dibangun perumahan maupun pabrik.
“Saya lebih memprioritaskan lahan pertanian padi sebagai lahan abadi, karena keuntungannya lebih sedikit dari tanaman pertanian sayur mayur seperti cabe. Pertanian cabai bisa mendapatkan keuntungan antara Rp 400 juta sampai Rp 500 juta per tahun, itu diketahui saat saya hadir pada panen raya cabai di Pangalengan,” tuturnya.
Bupati pun menyikapi aspirasi warga terkait dengan harapannya pemekaran Desa Lamajang.
“Saya tak keberatan, selama aspirasi masyarakat dan berdasarkan Undang- Undang. Pemekaran desa terlebih dulu harus ada kajian akademisi,” katanya.
Menurutnya, mengingat saat ini persiapan Pemilu 2024, sehingga pemekaran desa untuk sementara ditunda dulu, karena saat ini fokus tahapan persiapan Pemilu. “Supaya tidak mengganggu tahapan pemilu yang dilaksanakan KPU. Nanti setelah pemilu diproses pemekaran desa. Apalagi nanti Desa Lamajang pada 11 Oktober 2023 mendatang akan melaksanakan Pilkades serentak,” katanya.
Bupati menyebutkan pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Bandung itu sebanyak 22 desa yang tersebar di 16 kecamatan. “Dalam pelaksanaan Pilkades serentak saya meminta agar tetap menjaga kekeluargaan dan kondusifitas,” ujarnya.
Dadang mengungkapkan bahwa di Kabupaten Bandung tercatat sebanyak 75.000 kader PKK, dan di.antaranya baru 20 kader PKK di setiap desa yang mendapatkan uang insentif. “Kita berusaha semaksimal mungkin untuk keberlangsungan desa dan siap melanjutkan program untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.
Bupati pun menjelaskan bahwa Pemkab Bandung memberikan pelayanan optimal kepada 3.458 marbot, dengan pemberian insentifnya dari zakat profesi para ASN Kabupaten Bandung. Selain itu memberikan pelayanan kepada 17.000 guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun. “Sudah ada 248 orang guru ngaji yang meninggal. Setiap guru ngaji yang meninggal, ahli warisnya mendapatkan Rp 42 juta, dan sampai saat ini sudah sebesar Rp 10,2 miliar anggaran yang sudah dikeluarkan,” pungkasnya.**(DA)