KAB. BANDUNG | MPNews – Bupati Bandung Dadang Supriatna melaksanakan peresmian Masjid Al-Ikhlas RSUD Oto Iskandar di Nata (Otista) sekaligus melaunching sistem Antrian Online Sipantes Otista dan Launching Pelayanan Hemodialisis di RSUD Otista Soreang, Jumat (9/6/23).
Pada kesempatan itu, Dadang Supriatna atas nama pemerintah Kabupaten Bandung mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran RSUD Otista Soreang. “Terutama kepada banyak pihak dalam pelaksanaan pembangunan Masjid Al-Ikhlas RSUD Otista, sehingga pada hari ini telah selesai dibangun dan diresmikan. Semoga segala bentuk upaya untuk pembangunan masjid ini dicatat sebagai amal zariyah,” kata Dadang.
Bupati Bandung pun selalu ingat dan mengingatkan bahwa semua makhluk akan mengalami kematian. “Setiap makhluk mati, dan setiap makhluk meninggal dunia. Maka pada saat itu, putus semua perkara. Kecuali tiga perkara, yaitu shodaqoh amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan juga memiliki anak soleh dan solehah,” kata Bupati.
Dadang berharap dan yakin dengan adanya pembangunan Masjid Al Al-Ikhlas RSUD Otista ini yang menghabiskan anggaran Rp 1,25 miliar akan memiliki nilai ibadah.
“Saya yakin semua yang beramal, semua yang melaksanakan amal jariah ini dicatat sebagai amal ibadah dan shodaqoh jariah. Dan insya Allah ini akan menjadi bekal nanti di yaumil kiamah,” katanya.
Dadang juga turut mengungkapkan terkait launching antrian online Sipantes Otista ini merupakan salah satu inovasi yang sangat luar biasa.
“Ini yang dilaksanakan oleh RSUD Otista Soreang. Yang mana kita maklumi dan pahami, kondisi saat ini masih ada keluhan-keluhan dari pada pasien yang mana pasien ini setiap hari berobat jalan dan lain-lain selalu antri,” katanya.
Tentunya, imbuh Dadang, dengan adanya launching program Sipantes ini, mudah-mudahan bisa meminimalisir keluhan pasien tersebut. “Saya berharap jangan sampai setelah ada program atau launching Sipantes ini masih ada yang menyalahgunakan program aplikasi ini,” katanya.
Dadang berharap dengan adanya aplikasi ini, tidak ada lagi pasien yang menggerutu. Ia juga berharap jangan sampai ada pihak yang nakal, dan menyalahgunakan aplikasi tersebut.
“Tidak ada lagi yang seperti itu,” katanya.
Dalam hal pelaksanaan pelayanan rumah sakit, Bupati Bandung memohon dengan sangat kepada semua jajaran RSUD Otista Soreang ini, jangan mendahulukan urusan biaya. “Keun urusan duit, yang penting tindakan. Tolong selamatkan dulu nyawa pasien, apalagi dalam kondisi urgent. Setelah itu baru kita hitung, atau tanya apakah menggunakan BPJS Kesehatan, umum atau lain sebagainya,” ujarnya.
Mengingat, kata Dadang, pelayanan kesehatan itu merupakan hak dasar masyarakat. “Mudah-mudahan ini bisa mengurangi keluhan-keluhan dari pasien atau masyarakat. Insya Allah saya yakini, semua staf, karyawan, pegawai pelayanan kesehatan di RSUD Otista dan rumah sakit lainnya bisa melaksanakan pelayanan kesehatan dengan sigap dan tidak terulang lagi atau tidak ada lagi keluhan dari masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.
Kemudian terkait pelayanan hemodialisis di RSUD Otista, kata Dadang, pelayanan baru tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas. Sekaligus untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pelayanan yang terus meningkat.
“Baik dari aspek kualitas maupun kuantitasnya,” tuturnya.
Menurutnya, pemerintah daerah akan terus berupaya menjadi pelayan terbaik untuk rakyat dalam rangka meningkatkan derajat pelayanan kesehatan masyarakat. “Terdiri dari perilaku sehat, lingkungan bersih, dan pelayanan kesehatan yang baik,” katanya. **(DA)